“HATINYA hilang, hatinya hilang, hatinya hilang,” teriak mereka.
Aku tak mampu apa-apa lagi, seluruh tubuhku kelu. Berat sekali. Dan sebentar kemudian, mataku merapat. Dan, badanku menjadi ringan. Aku terbang. Menuju hitam. Aku bebas.
Duduk aku di pantai ini, menatap jingganya sunset yang sebentar lagi akan tergantikan oleh gelap. Lembut belaian angin sepoi menerpa tubuhku. Ombak tergulung.
Cerpen Sedih: Senja yang Sudah Mati
Written By irvan hidayat on Kamis, 02 Mei 2013 | 22.00
Related Articles
0 komentar:
Posting Komentar